Friday, May 6, 2016

Sejuta Sejarah yang Tersimpan di Komplek Candi Muara Jambi

Sejuta Sejarah yang Tersimpan di Komplek Candi Muara Jambi
Candi Muara Jambi
Satu destinasi sejarah yang bisa didatangi saat ke Jambi adalah Candi Muara Jambi. Tak hanya satu, tapi ada puluhan candi yang menyimpan sejuta sejarah.

Pada dasarnya, ada 82 candi di komplek ini. Hanya saja, baru 8 yang sudah diekskavasi atau sudah digali sehingga bisa dinikmati pengunjung dan para peneliti.

Komplek candi yang seluas 3.981 hektar ini berada di Kabupaten Muaro Jambi, Kecamatan Muaro Sebo. Tepatnya sekitar 2 kilometer sebelah timur laut Kota Jambi. Jika menggunakan jalur darat bisa melewati Jembatan Batanghari II yang dapat ditempuh selama 30 menit. Adapun kalau lewat jalur sungai Batanghari bisa ditempuh dalam waktu dua jam.

Candi Astono, Candi Tinggi, Candi Tinggi Satu, Candi Gumpung, Candi Kembar Batu, Candi Gedong Satu, Gedong dua, dan Candi Kedaton merupakan 8 candi yang bisa dijelajah di sini. Delapan situs candi ini punya letak lokasi yang berjauhan. Bentuk candi pun punya perbedaan yang beragam.

Bicara tentang sejarah, pada abad ke-7, komplek candi ini merupakan pusat pendidikan agama Buddha. Berdasarkan catatan biksu Tiongkok It-Sing, mulai abad itu banyak siswa dan biksu dari India, Tibet, dan Tiongkok untuk belajar di Candi Muara.


(Hardani/detikTravel)

Para siswa antar negara ini menuntut ilmu dalam tatanan bahasa sanskerta. Nantinya, mereka akan kembali ke negaranya untuk menyebarkan ilmu yang telah didapat.

Sayangnya, semua itu terhenti di akhir abad ke-15 karena banjir bandang. Tak selesai sampai di situ, setelah banjir datang juga wabah kolera yang menyerang masyarakat termasuk para biksu.


(Muchammad Elri Abrian Noor/d'Traveler)

Mau tak mau generasi masyarakat pada saat itu terputus. Mulai awal 16, masyarakat Melayu generasi berbeda menjadi penghuni area yang saat ini menjangkau lima desa di sekitar komplek candi.

Dari peninggalan bersejarah situs ini, disimpan pula beberapa bukti benda peninggalan seperti arca, pecahan keramik Tiongkok, hingga dwarapala (patung penjaga candi) yang berasal dari Candi Gumpung. Ada juga belangga perunggu yang merupakan peninggalan dari Candi Astano. Semua barang ini tersimpan rapi di rumah penyimpanan yang jaraknya 100 meter dari Candi Gumpung.

Melalui program Ekspedisi Langit Nusantara, Telkomsel akan mengungkapkan pesona Indonesia melalui video yang diambil dari dua drone berjenis UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang melintasi lebih dari 50 kota di Indonesia selama sebulan penuh.

Untuk hari ini, Jumat (22/4), drone Elang Barat yang diterbangkan dari bagian barat Indonesia, rencananya akan menjelajah Kota Jambi. Cukup dengan mengakses situs Elang Nusa kita dapat mengikuti perjalanan secara lengkap, baik melalui live streaming maupun rekaman.


EmoticonEmoticon