Kebutuhan pemupukan dalam tanaman kopi ini ditentukan oleh 2 faktor utama, keduanya tu adalah:
1. Pengambilan hara oleh tanaman dari dalam tanah
2. Persediaan kandungan hara dalam tanah.
A. Pengambilan Hara
Tanaman kopi ini mengambil hara dari dalam tanah untuk pertumbuhan vegetatif dan juga untuk pertumbuhan buah. Pertumbuhan vegetatif ini sama pentingnya dengan pembuatan buah, karena buah kopi ini hanya terbentuk oleh cabang-cabang lateral yang merupakan produk pertumbuhan vegetatif.
Sedangkan pengambilan hara dari tanaman kopi ini sangat berbeda-beda dan menurut jenis kopi itu sendiri. Kebutuhan pengambilan hara oleh panen 1 ton kopi biji per hektar/tahun adalah sebagai berikut:
Tabel 2: Kebutuhan Pengambilan Hara Tanaman Kopi
Kebutuhan Pengambilan Hara Tanaman Kopi |
Pengambilan tersebut belum termasuk kebutuhan untuk pertumbuhan vegetatif, yang justru lebih besar jumlahnya. Apabila kebutuhan ini juga diperhitungkan, maka hara mineral yang diambil oleh kopi jenis Robusta dari areal 1 hektar selama setahun adalah sebagai berikut:
Jumlah tersebut adalah setara dengan 672 Kg pupuk yang terdiri dari Urea, DS, dan ZK seperti yang disebutkan diatas.
B. Persediaan Hara dalam Tanah
Praktis semua wilayah kebun-kebun kopi di Jawa Tengah maupun Jawa Timur memiliki kandungan N yang rendah sekali. Disamping kekuranagn N ada juga daerah-daerah yang kekurangan P, K, atau Mg, misalnya saja daerah:
1. Daerah pegunungan Kendeng Selatan (Jawa Timur), kekurangan NPMg
2. Daerah Semeru Selatan dan Kawi; kekurangan NK
3. Daerah Jawa Timur dan Ungaran Jawa Tengah; kekurangan NPK
Keadaan tanah cukup berbeda-beda, bahkan dalam satu kebun sekalipun. Maka karena itulah untuk mengetahui kebutuhan pemupukan diperlukan analisa tanah dan analisa daun, yang sedapat mungkin dilengkapi dengan percobaan lapangan.
C. Manfaat Pemupuan
1. Perbaikan Kondisi Tanaman
Tanaman yang dipupuk secara optimal dan teratur maka akan memiliki daya tahan yang lebih besar, dengan demikian maka tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan yang ekstrim. Misalnya; kekurangan air karena musim kemarau yang terlalu panjang, temperatur tinggi atau rendah, pembuahan terlalu lebat dan sebagainya.
2. Peningkatan Produksi dan Mutu
Dalam tahun pertama maka pemupukan akan lebih banyak berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif. Sebab cabang-cabang menjadi lebih banyak. Walaupun dalam tahun pertama produksi belum banyak meningkat, tetapi pemupukan telah memberikan keuntungan besar, yaitu:
a. Biji kopi menjadi lebih besar dengan mutu yang lebih baik;
b. Rendaman atau uitivering lebih tinggi, sehingga biaya pemetikan relatif lebih murah
Efek pemupukan ini pengaruhnya terhadap produksi pada umumnya baru terjadi pada tahun kedua setelah pemupukan.
3. Stabilisasi Produksi
Tanaman kopi ini bersifat biennial bearing, yang artinya suatu saat akan panen tinggi dan kemudian akan panen rendah. Pada tahun panen rendah, biasanya akan menurun 40% dibandingkan dengan panen sebelumnya (panen tinggi). Apalagi kalau makin buruk kondisi tanaman, maka akan makin buruk pula penurunannya. Namun kalau tanaman yang dipupuk secara optimal, maka biasanya hanya akan mengalami penurunan sebesar 20%, hingga dengan demikian maka produksi agak bisa setabil.
D. Jenis dan Dosis Pemupukan
Pupuk itu dibagi menjadi 2 golongan, yaitu pupuk tunggal (single fertilizer) dan pupuk majemuk (compound fertilizer). Pupuk tunggal itu hanya mengandung satu jenis unsur hara, yaitu N,P, atau K. Sedangkan kalau pupuk majemuk mengandung lebih dari satu unsur hara dalam berbagai kombinasi.
Bila saja mengandung NK, NP, NPK, dan NPKMg, dan lain sebagainya. Pupuk majemuk ini mempunyai beberapa kelebihan kalau dibandingkan dengan pupuk tunggal.
Akan tetapi sayangnya sekarang kebanyakan pupuk majemuk yang beredar di pasaran bebas tidaklah sesuai dengan pupuk untuk jenis tanaman kopi. Lebih-lebih pada daerah-daerah tertentu. Misalkan saja untuk jenis tanah yang hanya memerlukan N, pemberian P atau K baik secara sendiri-sendiri atau pun dikombinasikan dengan N tetap saja tidak akan memberi efek menguntungkan. Sebab pemberian pupuk yang salah itu bukannya saja tidak efektif, akan tetapi sering kali juga bahkan menurunkan produksi. Hal itu karena tanaman kopi sendiri kurang mempunyai daya serap selektif pada pemberian pupuk yang tidak seimbang.
Disamping itu, semua dosis juga sangat penting. Dosis yang diberikan kalau terlalu kecil dan kurang, maka sama saja dengan tidak akan memberikan keuntungan. Demikian juga kalau terlalu tinggi memberikan dosis harus pula didasarkan pada asil analisa tanah, daun dan juga harus dilakukan percobaan-percobaan terlebih dulu baik atau tidak hasilnya.
Berikut tabel dosis sementara yang lazimnya dipakai untuk pemupukan kopi, untuk dosis per pohon tiap tahunnya:
Tabel 3: Dosis Pemupukan Tanaman Kopi (Pohon Per Tahun)
Dosis Pemupukan Tanaman Kopi (Pohon Per Tahun) |
E. Saat Pemupukan
Saat pemupukan ini haruslah kita sesuaikan dengan kebutuhan tanaman, dan juga iklim. Biasanya yang lazim dilakukan sebagai berikut:
Waktu dan Dosis Pemupukan:
F. Efisiensi Pemupukan
Pemupukan hanya bisa menguntungkan dan efektif bila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
PENGATURAN NAUNGAN:
Naungan diatas kopi itu harus seminim mungkin dan sebaliknya naungan diatas tanah harus semaksimal mungkin. Sebab pemupukan itu tidak akan banyak berpengaruh terhadap kenaikan produksi kalau keadaan gelap.
Namun harus pula diingat kalau pengurangan naungan ini haruslah dilakukan dengan cara bertahap. Tanaman yang baru saja dipupuk, jangan dulu terlalu banyak dikurangi naungannya. Dengan demikian maka tanaman tersebut akan lebih banyak memperoleh kesempatan memperbaiki kondisi vegetatifnya.
Hingga dengan demikian maka produksi tahun berikutnya akan meningkat. Juga akan memiliki cadangan-cadangan hara untuk mencegah terjadinya overbearing dan die back.
PEMANGKASAN:
Pupuk hendaknya baru diberikan setelah tanaman dipangkas. Hal ini untuk menghindarkan supaya sebagian hara tak terbuang bersama pemangkasan wiwilan dan cabang-cabang sewaktu dipangkas. Tanaman yang dipupuk maka akan mengeluarkan wiwilan lebih banyak. Pupuk ini hanya akan memberi efek maksimal apabila wiwilan dipangkas sekecil mungkin. Maksudnya semuda mungkin.
PERLAKUAN TANAH:
Teras ada tanah-tanah yang letaknya miring haruslah kita pelihara. Dengan demikian maka pupuk tidak mengalir terbuang karena erosi. Juga pengairan harus kita perbaiki. Jangan sampai ada rumpai disekitar pohon paling sedikit antara 1-3 bulan sejak pemberian pupuk. Perlu diketahui kalau pupuk N ini sebulan saja telah habis terserap. Akan tetapi untuk pupuk K dan P akan habis dalam waktu antara 2 sampai 3 bulan.
G. Cara Pemberian Pupuk
Pupuk akan kita berikan pada lingkar piringan pohon. Tentu saja setelah kita pacul dengan secara pelan dan kita buat parit. Kalau kita mempergunakan pupuk urea hendaknya dibenamkan ditanah supaya tidak hilang menguap. Kalau pupuk itu menguap maka akan sia-sia kita memberikannya, sebab tak akan memberikan hasil keuntungan buat kita.